Jombang (15/01/23) – JRA (Jam’iyyah Ruqyah Aswaja) menetapkan hari lahirnya pada tanggal 15 Januari 2017. Hal ini berdasarkan SK Kemenkumham RI No. AHU-0013492.AH.01.04.Tahun 2017. Hari ini adalah kali ke-6 dilaksanakan peringatan hari lahir (harlah) JRA.

Peringatan harlah tahun ini dipusatkan di Kantor Pusat JRA yang berlokasi di Ponpes Sunan Kalijaga, Diwek – Jombang. Acara peringatan diisi dengan Tahlil Akbar yang mendo’akan para masyayikh NU (Nahdlatul Ulama’) dan para praktisi JRA yang telah wafat. Sebagaimana yang dituturkan oleh pendiri dan mujiz JRA yaitu Gus Allamah’Alauddin Shiddiqi, M.Pd.I (Gus Amak), hal ini merupakan salah satu bentuk bahwa semua praktisi JRA adalah saudara dunia akhirat.

“Alhamdulillah ini adalah angan angan saya yang tercapai. Kita berkumpul bersama mendo’akan para masyayikh dan praktisi JRA yang telah wafat. Ini bentuk kita semua saudara dunia akhirat.”; Dawuh Gus Amak saat memberikan sambutan. Gus Amak juga berwasiat agar para praktisi JRA untuk terus semangat berdakwah, khususnya dakwah Al-Qur’an sebagai syifa’.
“Malu, kita hidup di dunia ini telah diberikan begitu banyak fasilitas. Namun kita hanya diam saja, tidak berkontribusi apapun. Maka, mari terus berdakwah, setidaknya kita berkontribusi terhadap agama Islam, melayani ummat Rasulullah SAW, walau sekecil apapun. Jangan diam saja, terus bergerak.”; Tambah Kyai muda tersebut dalam sambutannya.

Hal senada disampaikan oleh Gus Abdul Wahab, M.Pd.I (Ketua Umum JRA), bahwasanya Tahlil Akbar ini diadakan setiap tahun. Ini adalah kepedulian kita kepada saudara kita. “Hari ini kita yang mendo’akan mereka. Ke depan, kita juga akan dido’akan. Kita hanya menunggu waktu saja, bisa jadi Panjenengan duluan saya belakangan atau sebaliknya. Tadi sudah dibacakan nama nama praktisi JRA yang telah mendahului kita. Tahlil Akbar ini merupakan hadiah terindah dari kita untuk mereka.”; Tutur Gus Wahab dalam sambutannya.
“Agenda ini juga merupakan cara kita menyambung robithoh agar diaku sebagai ummat Rasulullah SAW, diaku sebagai murid para ulama’ dan muassis Nahdlatul Ulama’. Ini ajang kita untuk cari muka di hadapan Al-Qur’an, dihadapan Rasulullah SAW, dan dihadapan para Ulama’.”; Tambah Ketua Umum JRA tersebut.

Tahlil Akbar dipimpin oleh Gus Abdul Ghoffar, MA. yang didahului dengan tawassul yang dipimpin oleh Gus Mashadi Abror, MH.I. Beliau berdua adalah pengurus pusat JRA divisi ruqyah. Do’a penutup dipimpin oleh Gus Wahab. Tahlil Akbar dan Do’a bersama berjalan dengan khusyu’ dan penuh haru.
Diluar agenda Tahlil Akbar diadakan refleksi sejarah JRA. Pada kesempatan ini diceritakan sejarah berdirinya JRA hingga sampai seperti sekarang ini. Narasumber pada refleksi ini adalah Gus Khoirul Anwar (Pengawas PP JRA). Beliau adalah Pengasuh Ponpes Sunan Kalijaga yang menjadi saksi hidup perjalanan dakwah Gus Amak mendirikan JRA dari nol.
Satu hal menarik pada pelaksanaan peringatan harlah ke-6 JRA ini adalah menggunakan sistem hybrid. Sebagaimana yang dituturkan oleh Gus Akhlis (Divisi Infokom PP JRA), bahwa sistem hybrid ini memadukan antara offline dan online. Offline terpusat pada acara yang diselenggarakan di kantor pusat JRA, sedangkan online via zoom dan youtube yang diikuti oleh seluruh praktisi JRA se-Nusantara. Secara teknis, sistem ini diatur oleh media center PP JRA yang diketuai oleh Gus Huda.


Acara ditutup dengan potong tumpeng. Hal ini merupakan wujud rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan. Semoga JRA makin berjaya dan membawa manfaat barokah.