Rapat Pengurus Nasional (Rapenas) Jam’iyyah Ruqyah Aswaja (JRA) dihadiri oleh Pembina PP, Pengawas PP, Pengurus PP, dan Pengurus PW. Agenda utama Rapenas membahas hal hal prinsip Yayasan/Organisasi, usulan/rekomendasi tingkatan pengurus, aturan aturan baru ditubuh JRA, dan hal hal khusus yg harus disikapi bersama. Rapenas ini diadakan pada hari Ahad, 18 Juni 2023 di Pondok Pesantren Sunan Kalijaga Jombang. Tempat ini dipilih karena disinilah ditetapkan sebagai tonggak berdirinya JRA. Tempat ini juga ditetapkan sebagai Sekretariat Pusat JRA. Pondok ini diasuh oleh Gus Khoirul Anwar (Pengawas PP JRA). Lokasi pondok ini tepatnya berada di Jl. Wongsokromo, Dsn. Becek, Ds. Ngudirejo, Kec. Diwek, Kab. Jombang, Jawa Timur, Indonesia.
Sedikit flashback sejarah JRA, pada tanggal 15 Januari 2013 awalnya bernama “Ruqyah Syar’iyyah An-nahdliyyah”. RSA kemudian berganti menjadi Jam’iyyah Ruqyah Sunan Kalijaga (JRS) karena memang lahir di Pondok Pesantren Sunan Kalijaga sebagai Unit Sosial Thibb An-Nabawi di pondok pesantren tersebut. Pelatihan pertama kali yaitu di kabupaten madiun pada tanggal 31 Juli 2016, sehingga namanya berganti menjadi RAJ (Ruqyah Aswaja Jatim). Seiring dengan berjalan-nya waktu, pada tahun 2017 dibentuk Pengurus Pusat yang terdiri dari Alumni Pelatihan RAJ yang saat itu hanya ada sekitar 5 Cabang/Kota di Jawa Timur (Jombang, Madiun, Pasuruan, Malang dan Nganjuk). Pada Awal 2017, Pengurus pusat memutuskan mengganti nama RAJ menjadi JRA (Jam’iyyah Ruqyah Aswaja) dan berbadan hukum resmi kemenhunkam SK Kemenhunkam RI No. AHU-0013492.AH.01.04.Tahun 2017. Dengan ini, maka Harlah JRA terhitung mulai tanggal 15 Januari 2017.
Saat ini, usia JRA sudah menginjak tahun ke-7. Tentu, JRA semakin mendewasakan dirinya untuk lebih baik. Maka Rapenas yang diadakan sebagai upaya para pengurus di tataran pusat untuk bermusyawarah. Hal ini dilakukan pada kepengurusan pusat JRA di periode ke-2, karena dirasa JRA sudah semakin matang untuk melangkah. Ada 2 poin dalam rakor yang diadakan yaitu: (1). Keorganisasian, (2). Keilmuan. Rumusan poin poin merupakan usulan yang didapat dari berbagai pihak, baik pada sisi teoritis maupun praktis. Beberapa poin tersebut antara lain: JRA dijalankan sesuai dengan AD/ART berpola organisasi bukan yayasan, Semua pengurus dalam tiap tingkatan berjalan sesuai tupoksinya, larangan membuat usaha pribadi mengatasnamakan JRA, larangan membuat lembaga diluar struktural JRA, membentuk dewan tashih, mengevaluasi buku panduan JRA, dan beberapa hal lain untuk perbaikan serta kemajuan JRA ke depan yang lebih baik.
Alhamdulillah, rapat pengurus nasional berjalan dengan lancar, hangat, dan gayeng yang sesekali disertai dengan guyonan. Tidak ada satupun pihak yang mendzolimi maupun terdzolimi. Hal ini juga telah dikonfirmasi oleh Gus Amak di YouTube pribadinya bahwa musyawarah berjalan dengan baik untuk perbaikan JRA ke depan. Bahkan Gus Amak menyampaikan, jangan sampai ada pihak pihak yang memancing di air keruh, mengadu domba, memfitnah. “Jika ada yang menyakiti pengurus berarti menyakiti JRA, jika menyakiti JRA berarti menyakiti saya. Semuanya mohon bersabar, tunggu hasil musyawarah kita. Ini semua untuk perbaikan JRA ke depan.”; Dawuh Gus Amak. Hal ini juga dikonfirmasi oleh Gus Wahab (Ketum JRA), Beliau berharap semuanya menjaga dan menahan diri untuk berkomentar atas hal yang tidak diketahui. “Kami semua baik baik saja, semua Pengurus, Pengawas, Pembina baik baik saja. Ini hal yang lumrah dalam berorganisasi, mohon semuanya untuk menahan diri, jangan berkomentar diluar apa yang diketahui. Mohon bersabar tunggu hasil musyawarahnya nanti. Ini semua untuk kebaikan JRA ke depan. Kita adalah satu JRA, jangan sampai terpecah.”; Imbuh Gus Wahab.
Informasi ini merupakan berita resmi yang ditulis sehingga dapat menjadi rujukan para praktisi. Jika ada berita negatif maupun narasi yang memperkeruh suasana kondusifitas JRA, maka jangan dihiraukan. Kondusifitas JRA lebih penting, persatuan dan persaudaraan JRA lebih penting, kemajuan JRA ke depan lebih penting. Jangan dengarkan suara suara sumbang. Tetap semangat dakwah syifa’ bilqur’an, terus jaga diri, terus jaga hati. Semoga bermanfaat, Terimakasih.