Hari itu, senin malam, sekretaris JRA Bontang Ustadz Abdul Rozak didatangi tamu dan meminta tolong ke team JRA untuk meruqyah istrinya karena menurutnya penyakitnya tak wajar. Setelah itu ust. Rozak menghubungi pasukan bawah tanah JRA Bontang, kebetulan saya (Hadi) dan ketua team ust. Fauzi yang bisa hadir ke tempat marqiyah (pasien wanita).
Tepat pukul 23.00 kami berangkat dari rumah ust. rozak ke tempat marqiyah,yang agak jauh dari kediaman beliau. Setibanya di lokasi, kami ngobrol dengan suami marqiyah tersebut lebih detail. Menurut penuturan suaminya, istrinya ini sudah 6 bulan,sakitnya, dan sakitnya itu aneh, nafsu makannya tinggi tapi tak membawa pengaruh ke badannya, bahkan sebaliknya badannya menjadi kurus kering dan bahkan tidak bisa jalan.
Berkali-kali dibawa ke rumah sakit, dokternya malah bingung, karena menurutnya secara medis tidak ada penyakit tertentu. Setelah tes darah, menurut dokter hanya kurang hemoglobinnya, maka dianjurkan transfusi darah, namun yang aneh sudah 6 kantong darah yngg dipakai, tetap tak ada perubahan.
Setelah sedikit mengetahui penyakitnya, maka team melakukan deteksi awal dengan detektor tasbih yang telah diruqyah sebagaimana yang telah umum diketahui seuruh praktisi JRA. Detksi ini tidak lain sekedar mendeteksi apakah ada hal-hal non medis yang ikut campur dalam sakitnya marqiyyah ini. Benar saja, baru bebera detik marqiyyah memegang tasbih tersebut langsung muntah-munta hebat.
Segera kami lanjutkan dengan ruqyah standar ala JRA, rekasinya semakin hebat, meronta-ronta kesakitan dan semakin banyak muntahan yang keluar.
“sudah-sudah aku mau keluar saja dari tubuh ini”. ujar si jin yang bersarang dalam tubuh marqiyyah ini,
Tak lama, ustadz Rozak membantu dengan membacakan ayat-ayat penarik jin agar segera keluar dari tubuh marqiyyah.
Setelah itu, alhamdulillah, Allah mentaqdirkan marqiyyah langsung bisa berdiri seperti sediakala, padahal sebelumnya bergerak sedikit saja sakitnya luar biasa. Melihat kesembuhan tersebut, sebagai antisipasi, team juga melakukan netralisir dengan tekhnik tertentu.
Selama prosesi tersebut, ibu dari marqiyyah yang menyaksikan sendiri pun lalu bertanya, “sebenarnya apa yang terjadi dengan anak saya selama ini” tanyanya.
Sebenarnya sejak awal saya sudah bertawasum ini dikarenakan adanya pusaka negatif. Saya pun bertanya balik, “maaf ibu, apa ibu punya pusaka?”.
“iya ustadz” jawabnya singkat sembari berdiri untuk mengambil pusaka yang dimaksud. “Ini ada dua pusaka badik, sudah lama ada sama saya, tapi tidak saya rawat”,
Kami pun menetralisir dua pusaka tadi, namun ibu tadi tidak mau mempunyai pusaka tadi dan meminta team JRA Bontang mengambilnya jika mau.
Alhamdulillah, sejak kejadian tersebut, team semakin yakin al-quran obat pertama dan utama. Asalkan niat kita, tulus dan ikhlas pasti diberi pertolongan dengan barokah al-Qur’an.
Sumber Kisah : Hadi, JRA Bontang
Ada nomor telponnya? Saudara saya sedang sakit dan butuh tukyah, lokasi di bontang. Jika ada informasi mohon kabarkan ke 081398890182 dengan fauzi.