Jamiiyyah Ruqyah Aswaja (JRA) langsung tancap gas usai Munas I di Mojokerto, September silam. Dalam bulan ini, PW (Pengurus Wilayah) JRA Jatim menggelar 5 pelatihan sekaligus.
Diantaranya,Banyuwangi (27/11) di Ponpes Minhajut thullab, dilanjutkan di Lumajang (28/11) di Ponpes Al Islah. Hari selanjutnya safari pelatihan dilanjutkan di Kota Probolinggo (29/11) di gedung Iksaris. Kemudian pada (30/11) lanjut ke Surabaya di Gedung LPBA Lt. III di kawasan Ampel. Dan terakhir, pada Kamis (1/12), pelatihan pamungkas dilaksanakan di Kab. Pasuruan bertempat di Gedung PCNU Kab. Pasuruan.
“Ya, ini adalah bagian dari syiar dakwah JRA untuk membumikan Alqur’an sebagai syifa’. Kami membuka pelatihan untuk umat yang ingin belajar sebagai peruqyah yang sesuai kaidah ahlussunnah wal jamaah,” kata Gus Nur Al Hajr, Ketua II PP JRA saat ditemui di RM. Mang Engking Surabaya, Ahad (13/11).
Gus Nur melanjutkan, sebenarnya selain Jatim, JRA juga menggelar pelatihan di beberapa propinsi lain di Indonesia. “Dengan anggota riil JRA yang mencapai 60.000, kita juga membuka pelatihan di kawasan Sumatera,” pungkasnya.
Terpisah, Ketua PW JRA Jatim, Alfin Maulana mengatakan, dakwah adalah nyawa dan ruh dari pergerakan. “Dan pelatihan ini adalah pengejawantahannya. Kita syiarkan, kita bumikan al qur’an sebagai syifa’. Kita ingin menjadikan ruqyah ini sebagai metode penyembuhan yang bisa dipertanggungjawabkan keilmuannya sebagaimana baginda nabi Muhammad Saw contohkan,” tandasnya. (MC)