Oleh : Gus Abdul Wahhab / Kang Doel (Ketua Umum JRA)
Term yang dipopulerkan oleh praktisi-praktisi ruqyah berideologis ala salafy wahaby. Betapa ringannya mereka menjatuhkan vonis bahwa ruqyah selain yang mereka pakai adalah ruqyah syirkiyyah, dan ruqyah mereka itulah yang syar’iyyah. Sedangkan istilah ini (ruqyah syirkiyyah) ketika diungkap secara umum tanpa pembatasan tertentu maka menyebabkan menutup ruang doa sesempit-sempitnya. Bahkan bertentang dengan ketentuan Rasulullah SAW yang juga tidak begitu saja menyatakan ruqyah yang tidak syar’iyyah adalah syirkiyyah. Namun Radulullah SAW memakai kalimat yang masih memberi space bahwa tidak semua yang tidak langsung dari Al Quran dan As Sunnah adalah syirkiyyah, yakni memakai term ruqyatu bathil, bathil tidak selamanya syirik. Bathil bisa haram bisa syirik, terlepas pembahasan dosa.
Konsekwensi kalimat bathil yang haram dan syirik sangat jauh beda. Kalau haram paling jauh masuk ke wilayah fasiq, namun pelakunya tetaplah muslim. Sedang syirik sudah masuk ke wilayah murtad yang pelakunya sudah masuk dalam kategori kafir.
Imam As Syaukani☆ dalam tuhfatul dzakirin bi’iddati hishnil hashin juga memilih pembagian ruqyah “tidak pada syar’iyyah-syirkiyyah”, tetapi menjadi “ruqyah haqq dan ruqyah bathil” mengikuti term Rasulullah.
قد قسم النَّبِي صلى الله عَلَيْهِ وَسلم الرّقية إِلَى قسمَيْنِ رقية حق ورقية بَاطِل
Sungguh Rasulullah sudah membagi ruqyah ke 2bagian, “ruqyah haq dan ruqyah bathil”.
فرقية الْحق مَا كَانَ بِالْقُرْآنِ أَو بِمَا ورد عَن النَّبِي صلى الله عَلَيْهِ وَسلم من قَوْله أَو فعله أَو تَقْرِيره
Kemudian Ruqyah haq itu adalah ruqyah yang dengan memakai Al quran atau dengan doa yang datang dari Nabi SAW berupa sabda-sabdanya, perbuatannya atau ketetapannya.
ورقية الْبَاطِل مَا لم تكن كَذَلِك
Dan ruqyah bathil yang selain itu
وعَلى الرّقية الْبَاطِل تحمل الْأَحَادِيث الْوَارِدَة فِي النَّهْي عَن الرقي
Dan pada ruqyah bathil inilah hadits-hadits yang sampai dalam hal larangan ruqyah diarahkan.
وعَلى رقية الْحق تحمل الْأَحَادِيث الْوَارِدَة بِالْإِذْنِ بهَا
Dan pada ruqyah haqq inilah hadits-hadits tentang yang sampai tentang izin ruqyah diarahkan.
Sebagaimana dalam hadits
سنن ابي داود «كتاب الْإِجَارَةِ«
رقم الحديث: 2969)حديث مرفوع
( حَدَّثَنَاعُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ، حَدَّثَنَاأَبِي، حَدَّثَنَاشُعْبَةُ، عَن ْعَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي السَّفَرِ، عَنِ الشَّعْبِيِّ، عَن ْخَارِجَةَ بْنِ الصَّلْتِ، عَنْ عَمِّهِ،
Uabidillah bin Muadz menceritakan kepada kami, bapakku menceritakan kepadaku, Syu’bah menceritakan kepadaku dari Abdillah bin Abi Safar dari Asy Syi’biy dari Khorijah bin Ash Sholti dari pamannya
” أَنَّهُ مَرَّ بِقَوْمٍ فَأَتَوْهُ ، فَقَالُوا : إِنَّكَ جِئْتَ مِنْ عِنْدِ هَذَا الرَّجُلِ بِخَيْرٍ ، فَارْقِ لَنَا هَذَا الرَّجُلَ ، فَأَتَوْهُ بِرَجُلٍ مَعْتُوهٍ فِي الْقُيُودِ
Bahwa pamannya lewat bertemu dengan satu kaum, kemudian mereka mendatanginya lalu berkata,” Sungguh engkau datang dari lelaki ini dengan membawa kebaikan, maka ruqyahlah untuk kami laki-laki ini”. Lantas mereka membawa seorang lelaki gila dalam pasungan.
، فَرَقَاهُ بِأُمِّ الْقُرْآنِ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ غُدْوَةً وَعَشِيَّةً ، وَكُلَّمَا خَتَمَهَا جَمَعَ بُزَاقَهُ ، ثُمَّ تَفَلَ ، فَكَأَنَّمَا أُنْشِطَ مِنْ عِقَالٍ فَأَعْطَوْهُ شَيْئًا ،
Lalu pamannya itu meruqyahnya dengan memakai Ummul quran tiga pagi dan tiga sore. Setiap kali selesai meruqyah dia mengumpulkan ludahnya kemudian meniupkannya. Setelah 3 hari seakan-akan orang gila itu sembuh dilepaskan dari tali. Lalu mereka memberinya sesuatu
فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَذَكَرَهُ لَهُ ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :كُلْ فَلَعَمْرِي لَمَنْ أَكَلَ بِرُقْيَةٍ بَاطِلٍ ، لَقَدْ أَكَلْتَ بِرُقْيَةٍ حَقٍّ “.
Lalu dia menemui Rasulullah SAW kemudian menceritakannya pada beliau. Rasulullah merespon: “makanlah, aku bersumpah demi umurku, sungguh ada orang yang makan dengan memakai ruqyah bathil, sungguh engkau benar-benar makan dengan ruqyah haqq”
☆Asy Syaukani sendiri adalah ulama yang terpengaruh gaya dhohiriyyah dan ibnu hazm yang sisi dia mempengaruhi pemikiran Albani dan sering dijadikan rujukan oleh kawan-kawan dari kalangan salafy-wahaby
Wallahu a’lam.
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
Sampaikan kepada yang lain, Bahwa Alqur’an Adalah Obat Utama dan pertama bagi Orang Sakit.
Dan sampaikanlah walau Satu Ayat …
Rosululloh SAW bersabda yang artinya: “Barangsiapa yang menunjukkan suatu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang melakukannya.” (HR. Imam Muslim)
Jam’iyyah Ruqyah Aswaja (JRA)
Website : www.ruqyahaswaja.com
E-mail : _ruqyahaswaja.jra@gmail.com
Call Center Pusat :
082229999227
Donasi : No Rek BRI : 79270100 2743532 A/N Yayasan Jam’iyyah Ruqyah Aswaja.
Sebarkan Dakwah JRA ini. Semoga berjuangan dakwah kita ini senantiasa di Ridhoi Allah Swt, Amin.