“Mengapa aku harus mondok Aby ? ”
Padahal di Pondok kan, tidurnya saja di lantai tidak seperti di rumah, kasurnya empuk dan nyaman?
Begini Nak ;
1. Aby Ingin sekali kau menjadi anak yang sholeh, “qurrotu a’yunin” penyejuk mata hati dan “lilmuttaqiina imaama” imam diantara hamba hamba Allah yang bertaqwa.
2. Aby ingin “Waratsatul Anbiya” Generasi Robbani, penerus perjuangan Rasulullah Saw, inilah generasi umat terbaik dunia akhirat.
3. Terhindar dan selamat dari lingkungan kurang baik, “bi’ah hasanah” lingkungan yang baik sangat mempengaruhi pikiran dan tingkah laku anak anak kita.
4. Abah sendiri alumni pesantren, masyaAllah luar biasa merasakan hikmah dan menfaatnya.
5. Menjadi lebih mandiri, dewasa dan terlatih. Abah sendiri dulu ketika usia 13 tahun, kelas 1 Mts sudah berjualan koran di terminal, stqsiun, pasar Dll. Tidak hanya minta uang jajan, ama Ortu.
6. Kecerdasan sosial tumbuh, rendah hati, belas kasih, saling sayang, saling hormat, saling melayani, kuat sekali rasa ukhuwahnya.
7. Para gurunya bukan hanya mengajarkan ilmu tetapi juga akhlak keteladanan karena bersama dalam satu pesantren. Tidak seperti Kajian, Dauroh atau apapun itu, Guru belum bisa memberi contoh-contoh kongkrit hanya mauidzoh2 saja. Sedangkan di Pondok, Sang Kyai akan memberikan Tauladan, Akhlak kepada santrinya dalam satu lingkungan.
8. Di Pesantren (sebelum program Full Day School di canangkan pemerintah), Full aktifitas 24 jam dalam pendidikan islami yang teratur dan terarah dg tujuan sangat jelas Visi Misinya.
9. Insya Allah selamat dunia-akhirat karena kesholehannya dan menuntun orang tuanya agar selamat dunia akhirat pula.
10. Sungguh inilah warisan terbaik yang sangat membahagiakan orang tua di dunia apalagi di akhirat. “Waladun sholehun yad ‘u lahu” anak sholeh yang selalu mendoakan ke dua orangtuanya karena kesholehan.
11. Sanad-sanad Ilmu Agama terjaga, mayoritas keilmuan di pesantren berdasarkan sanad. Di mana Sanad ilmu itu adalah separo agama, Sanad Ilmu tidak akan pernah di Institusi Pendidikan selain Pondok Pesantren.
Maka Mondoklah duhai anakku, Jangan terlena dengan empuknya kasur ditumah, enaknya makan di rumah. Lebih baik kau menangis di dunia daripada engkau menangis di akhirat.
“Ya Robb kami, jadikanlah keluarga kami keluarga sakinah mawaddah wa rahmah, ayah, suami sebagai imam teladan dalam ketaqwaan, istri istri bidadari bidadari sholehah sholehah, dan anak anak cucu keturunan kami sholeh sholehah membahagiakan kami dunia akhirat, Amiin.
Photo : Ketika Isih Sregep Mbalah Kitab Di Pondok