Sebagian orang soleh zaman dulu menyebutkan bahwa ada seorang gadis sedang sakit, lalu malam2 dia kencing di tempat yg tdk biasa untuk kencing, ternyata tiba2 dia kesurupan.
Melihat itu, lalu orang soleh tadi membacakan basmalah dan ayat2 pertama di beberapa surat, yaitu :
بسم الله الرحمن الرحيم، المص، طه، طسم، كهيعص، يس والقرآن الحكيم، حم عسق، ن والقلم وما يسطرون، فسري ذلك عنها ولم يعد الصرع اليها
Maka redalah kesurupan itu dari gadis tadi, dan setelah dibacakan itu, gadis tadi tdk pernah lagi kesurupan.
Pertanyaannya, kenapa kencing di sembarang tempat kok kesurupan, dan kenapa pula kesurupan sering ditempat sepi, gelap, atau wc dan semisalnya?
Apakah bukan hanya karena efek dari kondisi gadis itu yg sedang lemah karena sakit, sehingga terjadi HALUSINASI, sebagaimana persangkaan sebagian orang?
Kita lihat keterangan hadits yg diriwayatkan oleh banyak ahli hadits, diantaranya : imam ahmad, thobroni, abu daud, nasai, imam hakim, ibnu abi dunya, imam syaukani dlm nailul author, dan imam baihaqiy, lalu ibnu huzaimah mengatakan bahwa hadits ini sohih, menjelaskan bahwa,
Lubang, tempat gelap, sepi, wc, air pada malam hari, dan di sela2 semak belukar serta got atau selokan adalah tempat jin. Ada msg2 hadist yg mengatakan msg tempat 2 ini biasa ditempati jin, dan ini salah satu hadistnya
نهى رسول الله ص.م. أن يبال فى الجحر ، قالوا لقتادة : ما يكره من البول فى الجحر؟ قال : انها مساكن الجن
Rosululloh melarang kencing di lubang (Leng – Jawa), lalu para sahabat bertanya pada Qotadah : apa yg membuat kenapa kencing di lobang itu tdk diperbolehkan? Dia menjawab : Sesungguhnya lobang itu (salah satu) tempat persembunyian jin.
Utk hadits lainnya, silahkan buka di literatur di akhir tulisan ini.
واخرج عبد الرازق فى المصنف ….. فلا ينبغي أن يبال فيه،ولا يغتسل، خوفا من آفة تصيب من جهتهم
Imam Abdur Rozaq menjelaskan …….
Sehingga dilarang kencing atau mandi di tempat 2 itu, karena dikhawatirkan kita mendapat afat (bahaya) yang mengintai kita.
Dan bahaya itu biss berbentuk amukan jin karena merasa di dholimi, sehingga membuat orang pelaku mengalami sakit, atau hanya kesurupan dan bisa berbentuk lainnya.
Disini jelas bukan?
Dan perlu di ingat pula, bahwa agama melihat bahwa di setiap manusia itu ada yg namanya qorin, baik qorin dari jin maupun malaikat.
Hal ini berdasarkan hadits dari imam Ahmad dan Imam Muslim, bahkan disebutkan juga dlm syarh muslim nya imam Nawawi
عن ابن مسعود قال : قال رسول الله ص.م. ما منكم من أحد الا وكل به قرينه من الجن وقرينه من الملائكة قالوا : واياك يا رسول الله؟ قال : واياي ولكن الله أعانني عليه فأسلم فلا يأمرنى الا بخير
Dari Ibnu Masud, berkata : Rosululloh SAW berkata : tidak ada satupun dari kalian kecuali ada qorin dari bangsa jin dan qorin dari bangsa Malaikat. Lalu para Sahabat bertanya : Termasuk anda ya Rosulalloh?, Rosul menjawab : Ya termasuk aku, tetapi Alloh menolongku atas qorinku itu, sehingga qorinku itu memeluk Islam, sehingga dia tidak menyuruhku kecuali hanya kepada Kebaikan.
Ini juga sering dibantah oleh sebagian mereka bahwa qorin itu tidak ada, itu hanya egostate, bagian diri kita yg tdk ada hubungannya sama sekali dengan hal ghaib, tapi nyatanya berdasarkan nash hadits, itu erat kaitannya dgn hal ghaib, disitu ada peran Jin dan Setan.
Lebih lanjut tentang Sahabat Umar bin Khattab ra. Seorang ulama menilai :
ولذا لما كان عمر ر.ض. قوي الايمان راسخ العقيدة شديدا فى دينه كان غاية أمره أن يخاف منه الشيطان ولكن لم يستطيع أن يؤثر عليه فيسلم
Ketika sahabat Umar meningkat keimanannya, aqidahnya kokoh, kuat keagamaan nya, saat itu membuat dia ditakuti bahkan oleh setan, sehingga setan tdk lagi bisa menguasainya, makanya dia kemudian memeluk Islam.
Jika seorang mukmin, memperbanyak dzikir dan ketaatan kepada Alloh serta banyak membaca Qur’an, maka hal ini akan melemahkan kuasa setan atas diri seseorang.
Sebagai mana hadits marfu’ dari Abi Hurairah :
ان المؤمن لينصي شيطانه كما ينصي أحدكم بعيره فى السفر
“Seorang mukmin itu sungguh dinasehati (DIKENDALIKAN) oleh setan sebagaimana seseorang MENGENDALIKAN ontanya dlm perjalanan”.
Dalam konteks ini, maka jika seseorang mengikuti bisikan dan nasehat qorin setannya, maka walo dia dalam kondisi sadar pun, hakekatnya dia kesurupan. Karena peran qorin setan dalam dirinya lebih dominan dibanding peran qorin malaikat.
Jadi baik orang kesurupan yg msh bisa menguasai kesadarannya, maupun yg sdh tidak bisa menguasai kesadaran nya, kedua2nya akan bisa diredakan dgn dzikir, banyak mengingat Alloh, baca Qur’an (baik baca sendiri, atau dibacakan oleh org lain, sebagaimana riwayat di atas, dgn dibacakan basmalah dan awal2 surat) dan ketaatan kepada Alloh SWT.
يمكن أن يضعف المؤمن شيطانه بكثرة الذكر والطاعة وقراءة القرآن
Jika baca quran, dzikir, di maknai ibadah, boleh saja, jika dimaknai Ruqyah, ya boleh juga… Karena ruqyah juga baca quran …
Maka salah satu solusinya ya sering2lah ruqyah .. hehe …
#boleh berbeda pendapat, silahkan saja
#utk lbh jelasnya silahkan baca referensi dari para ulama, jangan hanya pake logika kosong tanpa referensi, apalagi OKOL … ?????????
#itu bukan murni tafsiran saya lho, saya hanya menukil dari ulama, jika mau protes, silahkan baca dulu kitab nya
Al faqir : Masrur_Aura
#SinauPagi