Fenomena semacam ini sudah biasa, tugas kita :
- Edukasi kepada masyarakat bahwa Ruqyah tidak ada hubungan dengan kesurupan masal, Dakwah JRA hanya menyampaikan bahwa Alqur’an adalah obat pertama dan utama bagi orang yg sakit, hanya karena waktunya saja bebarengan.
- Tangani Marqi dengan telaten dan penuh kesabaran, jangan marah2 apalagi sampai nantang Raja jin, di saat di samping kita banyak anak2 yg dlm kondisi portal ghaibnya terbuka imbasnya ke anak bukan ke peruqyahnya, oleh sebab itu sering saya sampaikan bahwa Peruqyah itu da’i bukan dukun yg suka nantang2 jin.
- Tidak semua orang bisa di kuasai bangsa jin, hanya orang yg berportal ghaib saja yg dapat dirasuki jin, ini terlihat ketika yg kerasukan itu itu saja.
- Adanya Kerajaan bangsa jin atau Keluarga besar bangsa jin di sekitar lokasi ruqyah masal, maka dari itu kita harus memaklumi dan sadar bahwa pasca ruqyah masal terjadi kerasukan masal pula. Namun jika tidak ada Istana/keluarga besar bangsa jin, kondisi pasca ruqyah masal tidak akan berbuntut pada kerasukan masal.
- Ajarkan kepada Marqi yg kerasukan pasca Ruqyah Masal :
- Ruqyah Mandiri
- Menghindari prilaku yang membuka pintu bangsa jin masuk ketubuh manusia, yaitu Marah, Sedih, Takut dan kosong..
- Terapkan Hypno-Ruqyah pada anak2 yang kerasukan, dengan cara meriset/menghapus memori buruk dlm hidupnya dan menggantikan dengan sesuatu yang positif, karena kebanyakan orang yg portal ghaibnya terbuka karena memiliki masa lalu yg suram seperti perlakuan asusila, pelecehan seksual, broken home, kurang rasa kasih sayang ortu Dll. Maka Hypno-Ruqyah dan Ajaran Tasawuf di sini adalah Is Best Solution.
Semoga fenomena Kerasukan Masal pasca Ruqyah masal, tidak melunturkan semangat kita mendakwahkan bahwa Alqur’an adalah Obat Pertama dan Utama bagi Orang yang sakit. Amin
Masukkan ke Sugesti kita bahwa Jin itu tidak ada yang menyeramkan, ganas, kejam tapi jin itu Lucu, Imut dan Gemesin, So Tetap semangat
by : Pembina JRA : Gus ‘Allama A’laudin Shiddiqiy