Apakah bangsa Jin mengetahui hal-hal yg Ghaib ?
Jawab ; Tidak.
=====
Dulu saya pernah bertemu Jin Muslim, Hafal Qur’an, Ahli Thoriqoh. Suatu ketika dia memberitahu saya dihadapan seorang marqiyyah (pasien), bahwa yang di alami si pasien (belum mempunyai keturunan) ini adalah ulah sihir dari kerabatnya dan dia memberi khabar bahwa kelak si pasien pasca saya ruqyah akan mempunyai keturunan laki-laki dan lahir hari jum’at.
Seketika itu, alfaqir langsung mengatakan kepada Jin Muslim tersebut (sambil berbisik) bahwa Jin itu tidak mengetahui hal-hal yg Ghaib, sebaiknya menjadi jin muslim yg baik tak perlu campur tangan urusan manusia, cukuplah engkau beribadah sebagaimana tujuanmu di ciptakan oleh Alloh Ta’ala. Bagi Keluarga pasien saya anjurkan untuk tetap bertawakal kepada Alloh, memaksimalkan doa dan ikhtiar tanpa harus mempercayai ucapan Jin mengenai hal-hal ghaib meskipun dia muslim.
=====
Begini gaes, sebelum Rasululloh Shallallohu Alaihi Wasallam di utus, bangsa jin sering naik ke langit untuk mendengarkan kabar-kabar yang akan terjadi di dunia. Setelah itu mereka menyampaikan kabar tersebut kepada wali-nya (dukun/peramal). Namun begitu Rasululloh di utus maka Jin tersebut diperketat sehingga jin tidak mampu mendengarkan berita apapun dari langit. Hal ini sebagaimana yang di firmankan Alloh Subhanahu Wata’ala dalam surat jin ayat 8-9 dan Ash-Shaffat ayat 8 ;
وَأَنَّا لَمَسْنَا السَّمَاءَ فَوَجَدْنَاهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيدًا وَشُهُبًا (8) وَأَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِ ۖ فَمَنْ يَسْتَمِعِ الْآنَ يَجِدْ لَهُ شِهَابًا رَصَدًا (9)
“ Dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api “
“ Dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya).”
لَّا يَسَّمَّعُوْنَ اِلَى الْمَلَاِ الْاَعْلٰى وَيُقْذَفُوْنَ مِنْ كُلِّ جَانِبٍ
“Mereka (setan-setan itu) tidak dapat mendengar (pembicaraan) para malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru,” (As-Saffat Ayat 8)
Maka Ucapan seorang Dukun atau peramal itu adalah perkataan yang dusta, maka kita tidak diperbolehkan mempercayai mereka ;
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: سَأَلَ أُنَاسٌ اَلنَّبِيَ – صلى الله عليه وسلم – عَنِ الْكُهَّانِ ؟ فَقَالَ: إِنَّهُمْ لَيْسُوْا بِشَيْءٍ، فَقَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ فَإِنَّهُمْ يُحَدِّثُوْنَنَا اَحْيَانًا فَيَكُوْنُ كَلاَمُهُمْ حَقّاً فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم تِلْكَ الْكَلِمَةُ مِنَ الْحَقِّ يَخْطَفُهَا اَلْجِنِّيُّ، فَيَقُرُّهَا فِي أُذُنِ وَلِيِّهِ كَقَرْقَرَةِ الدَّجَاجَةِ، فَيَخْلِطُوْنَ فِيْهِ اَكْثَرُ مِنْ مائةِ كِذْبَةٍ
“Bahwa sebagian manusia bertanya kepada Rasulullah shollallahu `alaihi wasallam tentang dukun (yang mengaku mengetahui perkara gaib), maka Rasulullah shollallahu `alaihi wasallam bersabda, “Mereka tidak memiliki ilmu tentang perkara gaib.” Maka mereka berkata: “Tapi terkadang mereka mengatakan sesuatu dan terjadi sesuai apa yang mereka kabarkan.” Maka Rasulullah shollallahu `alaihi wasallam bersabda: “Itu merupakan sesuatu dari kebenaran yang dicuri oleh jin, kemudian dia sampaikan di telinga walinya (dan suara saat disampaikan pada pada telinganya seperti suara ayam) dari kalangan dukun dan tukang sihir, lalu jin tersebut tambahkan dalam kebenaran tersebut sekitar seratus kedustaan.” (Diriwayatkan Imam Bukhori : 7561, dan Muslim : 2228)
Padahal hakikatnya bangsa Jin tidak mengetahui hal yang ghaib semisal kematian seseorang, sesuatu yang di dalam kandungan Dll. Dalam alqur’an disebutkan kisah meninggal-nya nabi sulaiman yang tak diketahui oleh siapapun bahkan bangsa jin, Nabi Sulaiman Alaihis Salam wafat dalam keadaan bersandar di tongkatnya. Para jin tetap berktivitas seperti biasa, mereka mengira bahwa nabi Sulaiman mengawasi pekerjaan mereka sampai kemudian rayap-rayap menggerogoti tongkat Nabi Sulaiman Alaihis Salam sampai patah, Nabi Sulaiman Alaihis Salam baru saat itulah para jin dan pengikut Nabi Sulaiman Alaihis Salam mengetahui bahwa Nabi Sulaiman Alaihis Salam telah wafat. Kisah ini di abadikan dalam Alqur’an ;
فَلَمَّا قَضَيْنَا عَلَيْهِ الْمَوْتَ مَا دَلَّهُمْ عَلَىٰ مَوْتِهِ إِلَّا دَابَّةُ الْأَرْضِ تَأْكُلُ مِنْسَأَتَهُ ۖ فَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ الْجِنُّ أَنْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ الْغَيْبَ مَا لَبِثُوا فِي الْعَذَابِ الْمُهِينِ
“ Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan.” ( Surat Saba’ Ayat 14 )
Berapa bulan kah, wafatnya Nabi Sulaiman Alaihis Salam baru diketahui bangsa Jin ?
فوجدوه قد مات منذ سنة
“Maka mereka (bangsa jin) menemukan Nabi Sulaiman dalam keadaan sudah wafat (Nabi Sulaiman) selama setahun …” (Tafsir Al Shofi 3/365)
Oleh sebab itu sebagai peruqyah janganlah kita “mudah” mempercayai perkataan bangsa jin atau dukun, jika mereka mengatakan hal-hal yang bersifat ghaib seperti kematian, apa yg terjadi besok, bulan ini Dll.
Kecuali kalau dia Dukun Pijet atau dukun Bayi! ???
Semoga bermanfaat!