Gunungkidul, NU Online
Ribuan peruqyah Ahlussunnah wal Jamaah atau Aswaja yang tergabung dalam Jamiyah Ruqyah Aswaja (JRA) se-Nusantara menghadiri acara kopi darat nasional atau Kopdarnas ketiga. Acara berlangsung di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Ahad (23/12).
Acara yang digelar di Pondok Pesantren Darul Qur’an wal Irsyad tersebut merupakan salahsatu kegiatan nasional tahunan yang diselenggarakan Yayasan Jamiyah Ruqyah Aswaja (YJRA).
Sebelumnya, Kopdarnas pertama dan kedua digelar di tempat berbeda, bekerja sama dengan Keluarga Besar Ruqyah Aswaja (KBRA), sebuah organisasi ruqyah Aswaja Nusantara binaan Kiai Imron Rosyidi, Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah.
Gus Abdul Wahab selaku Ketua Umum JRA dalam sambutannya menyatakan ribuan suwuker atau ahlu suwuk Aswaja yang hadir pada acara kopdarnas ketiga ini. “Alhamdulillah, yang hadir melebihi perkiraan,” katanya.
Masih menurut Gus Wahab, hingga saat ini praktisi ruqyah Aswaja JRA se-Nusantara sudah mencapai 6000 praktisi dengan 9 pengurus wilayah propinsi, 83 pengurus cabang kabupaten dan 1 pengurus cabang istimewa, yakni di Turki.
Acara kopdarnas ketiga, selain sebagai salah satu ajang konsolidasi praktisi ruqyah Aswaja di bawah naungan YJRA, juga sebagai sarana silaturahim serta penguatan keorganisasian.
Serangkaian acara disiapkan panitia untuk menyemarakkan kegiatan kopdarnas ketiga, dimulai dengan kegiatan bakti sosial ruqyah massal seribu umat. “Kepada peserta ruqyah massal, YJRA mengingatkan bahwa al-Quran selain sebagai kitab suci umat Islam, selain sebagai sumber hukum juga ayat-ayatnya bisa difungsikan untuk terapi kesehatan,” katanya.
Pada kesempatan ini, YJRA juga mensosialisasikan kepada peserta ruqyah massal seribu umat untuk menjadikan al-Quran sebagai obat pertama dan utama bagi makhluk yang sakit.
Selain ruqyah massal seribu umat, momentum kopdarnas ketiga ini dimanfaatkan YJRA untuk melantik sejumlah 55 kepengurusan wilayah propinsi dan kepengurusan cabang kabupaten yang telah terbentuk dan telah diterbitkan surat kepengurusan.
“YJRA juga memberikan penghargaan kepada pengurus wilayah, pengurus cabang, serta praktisi ruqyah yang menunjukkan dedikasinya dan berkhidmah kepada masyarakat,” jelasnya.
Untuk menghibur peserta kopdarnas, panitia juga menggelar stand up comedy ruqyah yang berisi kisah lucu seputar ruqyah. Tak ayal, gelak tawa menggelegar di arena kopdarnas.
Acara ditutup dengan prosesi ijazahan dengan mujiz KH Khariz Masduqy, Syuriyah PWNU Yogyakarta dan Gus Allama Alaudin Shidiqy selaku Ketua Dewan Pembina JRA. (Alfin Maulana Haz/Ibnu Nawawi)