Sejak pengurus Ta’mir Masjid Besar Al Mukhtar memutuskan menjadi penyelenggara kegiatan pengobatan dengan terapi Al Qur’an atau Ruqyah Aswaja, saya dan teman-teman praktisi Jamiyah Ruqyah Aswaja Laskar Kuda Putih (JRA-LKP) ragu, akankah kegiatan ruqyah massal (Ruqmas) yang selalu ramai setiap kali digelar di pedesaan akan juga dipenuhi warga bila digelar di kota bahkan di masjid besar sekelas Masjid Al Mukhtar, Mimbaan Panji Situbondo. Maklum, ini pertama kalinya Ruqmas digelar di masjid besar, di kota lagi.
Tidak hanya para praktisi, ketua dan pengurus ta’mirpun sejak awal memprediksi bahwa masyarakat yang akan mengikuti ruqmas di Masjid yang bersebalahan dengan pasar induk Panji itu tidak akan lebih dari 50 orang.
Pesimisme itu tidak berlebihan karena kami sama-sama menyadari bahwa tidak semua masyarakat terutama yang tinggal di perkotaan memahami bahkan mungkin tidak yakin akan kehebatan Al Qur’an sebagai obat yang pertama dan utama sebagaimana motto JRA.
Takut untuk mengikuti ruqyah menjadi alasan lainnya sehingga enggan mengikuti pengobatan berbagai macam penyakit dengan bacaan Al Qur’an. Apa yang mereka lihat di Televisi pada program ruqyah telah mempengaruhi mindset atau pola pikir masyarakat bahwa ruqyah selalu membuat orang kesurupan, sehingga mereka jadi trauma setiap kali mendengar kata ruqyah. Padahal di dalam JRA, ruqyah bukanlah kesurupan dan tidak harus kesurupan untuk menyembuhkan. Yang ditangani juga bukan hanya penyakit non medis tapi juga medis.
Alasan lainnya, tidak sedikit masyarakat yang enggan berobat pada Al Quran karena merasa dirinya sehat wal afiyat. Padahal, setahu kami ruqyah tak hanya mengobati tapi juga mampu mendeteksi. Sehingga seseorang yang secara fisik tampak sehat dan bugar, ketika diruqyah akan muncul penyakit yang bersarang di badannya. Dan hal ini sudah terbukti berkali-kali.
Tapi ternyata kekawatiran itu tidak terbukti. Ruqmas yang digelar di Masjid Besar Al Mukhtar pada malam hari, Senin (17/12/2018) dibanjiri peserta. Antusiasme masyrakat untuk mengikuti terapi Al Qur’an terlihat dalam waktu singkat sudah memenuhi teras depan masjid yang diperkirakan dapat menampung ratusan orang itu. Tidak hanya itu, pengurus ta’mir sebagai penyelenggara dan peserta yang hadir untuk berobat menyatakan puas karena merasakan manfaat yang dirasakan dari terapi Al Qur’an yang mereka ikuti.
“Telinga saya sekarang sudah bisa mendengar setelah sekian tahun tak berfungsi, badan saya juga terasa lebih bugar”, kata salah seorang pasien dan 2 orang lainnya yang mengalami keluhan yang sama usai mengikuti ruqyah dan penanganan khusus (RTL).
———————————-
Kegiatan Ruqyah Massal untuk Ummat (Rumat) di Masji Besar Al Mukhtar, 17 Desember 2018.