Mungkin benar, sebagian teori ruqyah, terutama hasil Ijtihad dari ulama2, atau ijtihad dari praktisi, mirip, atau bahkan sama dengan Hipnosis. Baik dari sisi teori, bahkan secara praktek.
Namun tidak boleh mengatakan, bahwa Ruqyah itu sama saja dengan Hipnosis. Tidak bijak juga menggiring opini publik, yang mendegradasi keilmuan Ruqyah. Malah lebih bagus mendukung dengan keilmuan yang dimiliki untuk memperkuat Ruqyah dari pada mendegradasi keilmuannya.
Mendegradasi Ruqyah secara keilmuan, sama saja meragukan apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.
Terlebih usaha yang melemahkan Ruqyah itu dilakukan dengan tendensi, karena sakit hati, masalah personal atau kelompok dan alasan-alasan tidak syar’iy lainnya. Yang dengan alasan itu, bukan mencerahkan ummat, malah menjauhkan orang dari Ruqyah. padahal Ruqyah adalah Sunnah Nabi, sehingga menjauhkan dari Ruqyah, sama saja menjauhkan dari Sunnah Nabi.
Coba Cermati Hadist di bawah ini :
عن أنس
قال: دخل رسول اللّه- صلى اللّه عليه وسلم- على عائشة وهى موعوكة، وهى تسب الحمى،
فقال: (لا تسبيها فإنها مأمورة ولكن إن شئت علمتك كلمات إذا قلتهن أذهبها اللّه عنك)
قالت: علمنى
قال: قولى : اللّهم ارحم جلدى الرقيق وعظمى الدقيق من شدة الحريق، يا أم ملدم ، إن كنت آمنت باللّه العظيم فلا تصدعى الرأس، ولا تنتنى الفم، ولا تأكلى اللحم، ولا تشربي الدم ، وتحولي عني إلى من اتخذ مع الله إلها آخر (رواه البيهق A
Dari Anas ra berkata : Rosululloh SAW menemui Aisyah yang sedang tidak enak badan karena sakit panas, dia akhirnya memaki penyakitnya itu.
Melihat itu, Rosululloh SAW berkata : “Jangan kau maki Penyakit itu, sesungguhnya dia sedang diperintahkan untuk hinggap padamu. Tapi jika kamu mau, aku ajarkan kalimat2 yang jika kamu mengucapkannya, maka Alloh akan menghilangkan penyakit itu darimu”
Aisyah menjawab : “Ajarkanlah Ya Rosululloh”
Rosul berkata :”Ucapkanlah : Ya Alloh, kasihilah kulitku yang tipis, tulangku yang lembut, dari panas yang sangat. Wahai PENYAKIT PANAS, JIKA KAMU BERIMAN PADA ALLOH maka Janganlah kau buat ngelu kepala, jangan kau buat mulut menjadi bau, JANGAN KAU MAKAN DAGING, JANGAN KAU MINUM DARAH, Tapi PINDAHLAH DARIKU pada ORANG YANG Mengambil selain Alloh sebagai Tuhan”. (HR Baihaqi)
yang perlu kita catat dari dialog pada hadits di atas :
- Dewi Aisyah Memaki Penyakit
- Penyakit sedang diperintahkan hinggap di Aisyah
- Nabi memerintah Aisyah untuk mengusir penyakitnya
- Penyakit diperintah untuk tidak makan daging, tidak minum darah, tidak bikin bau mulut
- Penyakit diperintah untuk pindah pada orang lain
dari dialog itu, Jelas bahwa yang dikondisikan oleh Nabi bukan Alam Bawah Sadar, tapi YANG DIPERINTAHKAN ADALAH PENYAKIT.
Kenapa…!!!
Karena Penyakit juga makhluk Alloh ….
Al-Faqir_Masrur_Aura
Referensi :
Abwabul Faroj hal. 44
#Renungan_Pagi