Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Gus Amak (Ketua Dewan Pembina PP JRA), beliau menyampaikan bahwa LPG JRA (Laskar Pelacak Gangguan) tidak berada dalam struktural Jam’iyyah Ruqyah Aswaja (JRA). Hal ini Beliau sampaikan saat Rapat Pengurus Nasional (Rapenas) yang diadakan pada hari Ahad, 18 Juni 2023 di PP. Sunan Kalijaga Jombang. “LPG JRA ini tidak masuk dalam struktural JRA. Mereka langsung dibawah binaan saya. Tujuan adanya LPG JRA ini adalah untuk kepentingan kami pribadi berkhidmat kepada para kyai/sesepuh yang membutuhkan bantuan secara pribadi.”; Dawuh Gus Amak.
Hal ini menjadi salah satu bahasan dalam Rapenas, khususnya pada poin: larangan adanya lembaga lain diluar struktural JRA. Jika ada lembaga diluar struktural JRA mengatasnamakan JRA, maka hal ini tidak sesuai dengan AD ART yang ada. Maka, dengan beberapa dasar tersebut diputuskan bahwa LPG JRA ditiadakan. Musyawirin Rapenas sepakat dengan keputusan tersebut dan memberikan usul nama lain untuk mengakomodir para pengkhidmat Gus Amak. Adapun musyawirin Rapenas JRA ini terdiri dari Dewan Pembina PP, Pengawas PP, Pengurus PP, dan Pengurus PW. “Saya sangat setuju dengan hal ini. LPG JRA kita putuskan untuk ditiadakan. Setelah ini, saya akan langsung mengganti nama LPG JRA. LPG JRA ini memang diluar struktural JRA dan dibawah komando saya langsung. Jadi, apapun yang terjadi didalamnya merupakan tanggung jawab saya secara pribadi.”; Dawuh Gus Amak
Terkonfirmasi setelah agenda Rapenas selesai, Gus Amak langsung tancap gas dengan mengganti nama LPG JRA. Sebagaimana yang Beliau sampaikan, LPG JRA ditiadakan dan berganti nama menjadi LPGA (Laskar Pengawal Gus Amak). Beliau menyampaikan bahwa LPGA ini telah dibai’at untuk siap berkhidmat dimanapun dan kapanpun. Jika merasa sudah tidak bisa berkhidmat, maka anggota LPGA bisa keluar atau mengundurkan diri. “LPGA ini kata kuncinya adalah khidmat. Saya kan sering dipanggil para kyai, para sesepuh. Maka, dengan keterbatasan waktu saya, saya mengirim para LPGA ini untuk membantu saya melakukan penanganan.”; Dawuh Gus Amak menjelaskan terkait LPGA. Beliau juga menjelaskan bahwa LPGA akan dilatih lagi lebih intens. Hal ini dilakukan agar para anggota LPGA bisa melakukan penanganan dan layanan dengan baik. Gus Amak juga berwasiat kepada para anggota LPGA untuk bisa mawas diri, menjaga diri, menjaga hati, jangan sampai melakukan hal hal yang mudhorot baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Dengan ditiadakannya LPG JRA, maka segala atribut JRA juga dilarang digunakan oleh para anggota LPGA. Hal ini juga telah dikonfirmasi oleh Gus Amak. “Yaaa, ketika LPG JRA ini ditiadakan, maka anggota didalamnya juga dilarang untuk menggunakan atribut JRA. Benar itu, saya setuju.”; Dawuh Gus Amak. Gus Wahab (Ketum JRA) membenarkan bahwa lembaga diluar JRA dilarang untuk menggunakan atribut JRA. “Atribut JRA hanya untuk para praktisi JRA. Lembaga/orang diluar JRA dilarang untuk menggunakan atribut JRA. Hal ini tentu dilakukan agar identitas JRA tetap terjaga.”; Dawuh Gus Wahab.
Beberapa hari setelah agenda Rapenas, terlihat Gus Amak telah mengkondisikan LPG JRA. LPG JRA telah resmi ditiadakan dan Beliau mengganti dengan nama LPGA (Laskar Pengawal Gus Amak). LPGA kini juga telah memiliki atribut tersendiri. Beliau berpesan kepada semuanya untuk tetap rukun dan menjaga kondusifitas JRA. Jangan sampai ada hal hal yang kurang baik antara JRA dan LPGA.
Alhamdulillah, sampai berita ini diturunkan, kondisi JRA dan LPGA baik baik saja. Jika ada yang mempertanyakan hal ini, maka hal tersebut adalah biasa. Gus Amak telah menyampaikan bahwa tidak ada masalah apa apa di JRA. Dinamika organisasi merupakan hal biasa. Rapat Pengurus Nasional yang diadakan juga baik dan menghasilkan hal yang baik, tentu untuk perbaikan JRA ke depan. Semuanya tentu harus melihat dinamika ini dengan adem, lapang dada, dan husnudzon. Semoga bermanfaat, Terimakasih.