Pringsewu, NU Online
Katib Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu, Lampung KH Munawir mengatakan bahwa rukyah atau penyembuhan menggunakan wasilah ayat-ayat suci Al-Qur’an merupakan tradisi yang sudah lama dipraktikkan di Jam’iyyah NU.
“Rukyah itu bukan hal yang aneh di NU. Para ulama dan kiai NU sudah sejak dulu mempraktikkannya namun tidak ingin menunjukkan dirinya,” katanya saat membuka kegiatan rukyah masal di aula gedung PCNU Kabupaten Pringsewu, Ahad (24/2) siang.
Kiai Munawir menambahkan bahwa saat ini memang sudah saatnya pengobatan berbasis ayat suci Al-Qur’an ini dimasyarakatkan dan diperkuat sebagai bentuk syiar Ahlussunnah wal Jama’ah. Hal ini juga sebagai upaya memantapkan keimanan bahwa Allah lah yang menyembuhkan segala macam penyakit.
“Allah menurunkan penyakit pasti sudah memberikan obatnya. Dan salah satunya adalah melalui ayat-ayat Al-Qur’an. Rukyah ini sebagai pembuktian bahwa Al-Qur’an adalah mukjizat dan bisa menjadi obat bagi penyakit medis maupun non medis,” ungkapnya pada Rukyah yang diselenggarakan hasil kerjasama Jamiyyah Ruqyah Aswaja (JRA) Asma Sewu Pringsewu dan JRA Provinsi Lampung ini.
Sementara Ketua JRA Provinsi Lampung Yazid mengajak kepada jama’ah peserta rukyah untuk membersihkan niat dan hati sebelum melakukan rukyah. Ia menekankan bahwa prosesi rukyah merupakan sebuah usaha untuk menyembuhkan diri sendiri.
“Kita harus yakin bahwa Al-Qur’an merupakan mukjizat dan obat. Kita berusaha dengan meminta kepada Allah dan jika sembuh itu merupakan kesembuhan yang diberikan oleh Allah SWT,” pesannya.
Ia juga mengingatkan bahwa rukyah yang dilakukan oleh JRA tidaklah sama dengan rukyah yang dilakukan oleh beberapa kelompok yang biasanya ditayangkan di televisi.
“Tidak seperti yang di televisi. Kesurupan dan teriak-teriak. Kita tidak seperti itu jadi mohon jangan kosong fikirannya selama rukyah berlangsung. Karena kalau kosong jadinya seperti itu. Fokus berdoa,” ajaknya kepada jama’ah.
Kegiatan rukyah masal yang diselenggarakan dalam rangka peringatan Hari Lahir NU ke-93 ini diikuti oleh warga masyarakat di Kabupaten Pringsewu. Kegiatan ini juga merupakan tindak lanjut dari pelatihan praktisi rukyah yang sudah dilaksanakan oleh PCNU Pringsewu beberapa waktu lalu.
“Kita sudah ikut kegiatan rukyah dan pelatihan praktisi rukyah. Jadi sekarang saatnya berbagi dengan membantu kesembuhan masyarakat melalui rukyah ini,” kata salah satu praktisi rukyah dan pengurus JRA Pringsewu, Mustangin di sela-sela kegiatan.
Mustangin menambahkan bahwa kegiatan rukyah masal dalam rangka Harlah NU ini tidak hanya dilaksanakan di satu titik, namun JRA Asma Sewu Pringsewu melaksanakannya di beberapa titik di kecamatan yang ada di Kabupaten Pringsewu. (Muhammad Faizin)