Setibanya di Bontang Kalimantan Timur, Gus Amak yang datang untuk mengisi pelatihan dan ijazahan Ilmu Ruqyah Aswaja didatangi oleh beberapa praktisi JRA yang telah mengikuti pelatihan sebelumnya. Di antara yang hadir adalah praktisi bernama Pak Sunarto, salah satu team Bawah tanah JRA di Bontang.
Di hadapan Gus Amak, Pak Sunarto menyampaikan permintaannya agar didoakan Gus Amak karena ia dalam waktu dekat akan pergi menunaikan ibadah umrah. Yang menarik, ternyata kepergian beliau untuk umrah adalah karena ia istiqamah meruqyah seorang marqi hingga alhamdulillah marqi tersebut diberi kesembuhan oleh Allah Swt. Sebagai bentuk terimakasih, marqi memberikan hadiah umrah kepada Pak Sunarto.
Pak Sunarto menjelaskan, bahwa marqi sebelumnya sudah bertahun-tahun lumpuh. Sudah berobat ke mana-mana, bahkan pernah ke Amerika, namun tak kunjung sembuh. Di Kalimantan sendiri, untuk sekali memeriksakan penyakitnya ia merogoh uang sampai 30 juta. Oleh komunitas ruqyah “minhum” pun sudah pernah diruqyah, selain tak juga sembuh, ia tak cocok dengan metode ruqyah nya yang suka memukul-mukul bagian-bagian tertentu di tubuhnya dengan keras dan memaksakan untuk menghancurkan banyak guci bergambar di rumahnya.
Alhamdulillah marqi pun bertemu dengan Pak Sunarto yang sabar dan telaten meruqyahnya. Metodenya berbeda sekali, karena di JRA diajarkan bahwa salah satu adab meruqyah adalah tidak boleh memukul dengan keras. Alhamdulillah, buah dari kesabaran dan barokah dari al-Qur’an, marqi tersebut yang sudah bertahun-tahun lumpuh akhirnya sembuh bi idznillah.
Ditulis oleh : Mbah Adib Sopir Kesayangan Gus Amak