Arifah namanya, remaja yang masih aktif kuliah sembari bekerja. Beberapa bulan ini kedua orangtuanya sangat cemas dengan kondisi anak perempuanya yang secara drastis berubah sering marah tanpa sebab, dan jika sedang marah, Aripah tidak bisa mengontrol dirinya.
Ketika Aripah sudah sadar, ia menjelaskan bahwa tiap kali marah dan melihat orangtuanya, seolah ia melihat orang yang paling dimusuhinya, jika sudah demikian, apapun yang ada disekitarnya akan dilempar dan dibanting.
Kejadian lain yang lebih mengherankan, setiap malam dia selalu berdiam diri duduk di depan cermin rias berjam-jam, bahkan seringkali ia betah duduk dengan kondisi tersebut sejak selesai isya’ hingga masuk menjelang subuh sembari tak henti menyisir rambutnya sendiri.
Tadi malam Aripah bersama bapaknya datang ke sekretariat Team Delta JRA Cabang Sidoarjo, yang pada waktu itu kebetulan saya ada di sana sedang mengerjakan pembuatan SK JRA Cabang sumenep yg kemarin mengajukan SK lewat rekom Pengurus Wilayah.
Setelah saya mendengar kisah apa yang terjadi, saya pun memberikan muqoddimah tentang apa itu ruqyah dan metode apa yang akan kita gunakan dalam proses ruqyah.
Karena ketika sedang menjelaskan, saya melihat dengan jelas adanya ciri-ciri gangguan jin, langsung saja saya berikan tahdid kepada jin yang bersembunyi di tubuh Aripah. Benar saja, jin tersebut langsung muncul menguasai kesadaran Aripah dan mengaku bernama Sri.
Saya pun merapal bacaan-bacaan ruqyah, namun apa yang saya lakukan hanya ditertawakan oleh Sri.
“Percuma kamu baca al-Qur’an. Saya sudah kebal dengan bacaan Qur’an, tiap hari saya sudah terbiasa mendengar bacaan qur’an” ujar Sri meledek saya.
Saya terus membaca ayat-ayat Ruqyah dan tidak menghiraukannya.
“Kamu gak akan bisa mengeluarkan saya dari anak ini!” gertak Sri lagi.
Ketika saya sampai membaca ayat innahu min sulaimana…. tiba-tiba Sri melalui tubuh Aripah berteriak menjerit sedemikian rupa dan mendekati kaca cermin untuk bersolek. Tak lama kemudian ia bangkit kembali dan tertawa terbahak-bahak.
Kaget bercampur geram, akhirnya dengan negosiasi yg cukup alot, Sri tidak sengaja memberi tahu sumber kekuatanya, yaitu kaca cermin. Ia menjelaskan setiap dia melihat cermin, sesakit apapun kekuatannya akan segera pulih kembali.
Akhirnya, dengan metode tertentu, saya sadarkan dulu Aripah. Selama ia sadar, semua kaca di ruangan itu kami tutup dengan kayu triplek, setelah siap, kami memulai lagi proses ruqyah.
Waktu sudah menunjukan angka 22.00, dan benar, setelah kaca cermin ditutup, Sri kelihatan mulai lemah. Tapi dengan sekuat tenaga, ia terus menantang dan mengatakan bahwa saya tidak akan bisa mengeluarkan dia. Ia bahkan mengejek menirukan dengan pelan ayat-ayat yang saya baca seolah tak mempan untuknya.
Terjadi negosiasi lagi, dan secara tak sengaja dia keceplosan bahwa dia hanya bisa dikalahkan dan keluar dengan kekuatan doa ibunya Aripah.
Langsung saja saya meminta bapaknya untuk mendatangkan sang ibu, mengetahui hal itu, Sri langsung menjerit dan mengiba untuk tidak melakukannya.
“Jangan bawa ke sini ibunya!” ujar Sri mengiba.
Tak lama kemudian si Ibu datang, melalui tubuh Aripah, Sri langsung menjerit dan berusaha membanting ibunya. Melihat hal itu, segera saya intruksikan ibu untuk berdoa kepada Allah Swt. agar seluruh gangguan jin dan sihir di tubuh anaknya dikeluarkan oleh Allah.
Mendengar doa itu, tiba-tiba tubuh Aripah terpental jatuh dalam kondisi terduduk. Ia menangis dan meminta maaf.
Dalam kondisi lemah, Sri menjelaskan bahwa ada 2 jin yg ada di dalam tubuh Aripah. Pertama, jin yang ada di mata sebelah kiri yang ternyata Aripah mengenakan lensa mata, dan inilah yang menjadi sebab ketika semua kaca sudah ditutup dia masih memiliki kekuatan karena masih bisa bersembunyi.
Akhirnya, kami sadarkan Aripah sejenak sekedar untuk melepaskan lensa matanya. Sri semakin lemah, dia menjelaskan bahwa ia adalah jin kiriman teman kerja Aripah yang iri karena banyak orang yang menyukainya.
Sri yang terpojok karena semakin lemas juga mengatakan bahwa ada jin kedua yang bersembunyi di dada Aripah. Jin kedua ini datang atas suruhan dukun yang dulu mengadakan perjanjian dengan ibunya Aripah untuk memendam ayam cemani di halaman rumahnya.
Saya pun memandu Aripah membaca ikrar pemutus perjanjian dengan jin. Kemudian saya sentuh dadanya dan membaca ayat-ayat tertentu. Jin di dalam dada pun meronta-ronta. Setelah terjadi dialog, ia pun bersedia masuk Islam dan bersedia dipindahkan di Mekkah di rumah ghaib yang kami buatkan dengan tehnik tertentu.
Kini tinggal Sri yang masih berat untuk keluar. Setelah dengan cara tertentu Sri pun mau keluar asalkan dibantu.
“Baik, saya akan keluar. Saya akan kembali ke mata orang yang mengirim saya ini” ujarnya.
Suara jam berdetak 12 kali.
“Baiklah, bapak, ibu dan Aripah saya mohon maaf telah mengganggu keluarga kalian, mencelakakan sri (Aripah dibuat kecelakaan berkali-kali). Gus tolong bantu saya keluar!”.
“Baiklah”.
Dengan tehnik tertentu, saya pun segera menarik Sri untuk keluar sembari merapal ayat.
“Ainama takunu ya’ti bikumullau…….. Bismillahi allahu akbar.”…
Gludak.
Alhamdulilah dengan izin Allah Sri keluar dari tubuh Aripah.
Ndang balio sri, jangan kangen daku lagi, aku ikhlas pergilah…. ???
Good bye……
Buat aripah,, janganlah berani pada ortumu lebih-lebih ibumu. Jagalah sholat, selalu ruqyah mandiri. Ada apa-apa silahakan WA saya ya (yg jomblo jgn iri).
Goes Nur al-Hajr (Team Delta Sidoarjo).
Kalimat penutupnya kueren Gus, jang jomblo jng iri.. ???
metode apa yg digunakan untuk menuadarkan saementara gus?
trims
fuad-JRA sleman