Pengasuh Pondok al-Anwar Sarang Rembang, KH. Abdullah Ubab MZ atau Gus Ubab mengajak masyarakat untuk memilih Jam’iyyah ruqyah yang berwadah Nahdlatul Ulama supaya tidak meleset dari aqidah.
Hal ini beliau sampaikan saat berkunjung di kediaman Gus Amak Mujiz, pendiri Jam’iyyah Ruqyah Aswaja (JRA) pada Hari Jumat malam tanggal 28 Mei 2021 kemarin.
“Janganlah ruqyah ini dianggap milik suatu umat. Semua umat Islam, umat Rasulullah bisa saja dia punya ruqyah. Tapi lebih mengena lagi kalau yang berwadah Nahdlatul Ulama, karena itu supaya tidak meleket dari aqidah,” ujar Gus Ubab.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa di dalam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terdapat jam’iyyah ruqyah bernama JRA yang sesuai dengan ajaran Rasulullah Saw.
“Alhamdulillah, bertamu di Gus Amak, bertamu ini memang beliau dikenal di NU atau mungkin di JRA dan kebetulan ini memerlukan ruqyah beliau dan kita tahu bahwa ruqyah itu suatu ajaran dari Rasulullah Saw. Rasulullah itu lengkap, lengkap sekali doa-doa beliau, cara-cara mengobati orang-orang, ini dikasih obat yang macam-macam, baik obat yang medis atau obat yangs sekadar suwuk,” ujarnya.
Bahkan, lanjut beliau, dalam hadits-hadist Bukhori Muslim dijelaskan bahwa membaca al-Fatihah dengan cara-cara tertentu bisa menjadikan obat yang mujarab sekali.
“Makanya kalau seandainya NU ini bisa ada satu wadah untuk yang mewadahi orang-orang yang ahli kita sebetulnya orang-orang itu harus terimakasih,” ucapnya.
“Semua umat Islam, umat Rasulullah bisa saja dia punya ruqyah. Tapi lebih mengena lagi kalau yang berwadah Nahdlatul Ulama, karena itu supaya tidak meleket dari aqidah,” sambung Gus Ubab.
Sebab, menurutnya, aqidah merupakan hal yang paling pokok untuk menyelamatkan manusia baik di dunia maupun akhirat.
Jika ruqyah dijalankan tanpa aqidah, maka menurut Gus Ubab bisa berbahaya. Yang paling bahaya adalah ruqyah yang bukan mementingkan ruqyahnya, namun menarik orang lain supaya mengikuti aqidahnya.
“Itu yang paling bahaya. Banyak sekali itu lembaga-lembaga sosial dari non muslim menawarkan pengobatan-pengobatan, yang gratis yang membiayai macem-macem, nah ini. Itu kan mereka yang penting bukan medisnya, memberikan kesembuhan, bukan. Tapi yang penting adalah bisa menarik simpati orang-orang supaya ngikutin mereka,” ucapnya.
Gus Ubab menyampaikan jika ada orang lain berobat di JRA dan mereka tertarik masuk Islam, maka itu semata-mata bukan tujuan pokok. Sebab tujuan pokok dari pengobatan adalah welas asih.
“Saya mendukung sekali, insyalallah JRA makin kuat makin kokoh, dan makin mengembara, makin ngrembokoh, sehingga disukai oleh masyarakat. Kita tahu non muslim banyak juga yang begini. Kalau kita tidak memulai dari sekarang bisa kalah nanti dengan yang lain,” pungkasnya. (fqh)